| Konsultasi | Bulletin | Do'a | Fatwa | Hadits | Khutbah | Kisah | Mu'jizat | Qur'an | Sakinah | Tarikh | Tokoh | Aqidah | Fiqih | Sastra | Resensi |
| Dunia Islam | Berita Kegiatan | Kajian | Kaset | Kegiatan | Materi KIT | Firqah | Ekonomi Islam | Analisa | Senyum | Download |
 
Menu Utama
·Home
·Tentang Kami
·Buku Tamu
·Produk Kami
·Formulir
·Jadwal Shalat
·Kontak Kami
·Download Artikel
·Download Murattal

Aqidah
· Termasuk Kesyirikan atau Termasuk Sarana Kesyirikan (1)
· Menghina Sesuatu yang Mengandung Dzikrullah

Firqah (Aliran-aliran)
· JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 5
· JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 4

Analisa
· Kerancauan Ilmu Hisab Dalam Penentuan Awal & Akhir Ramadhan
· Studi Kritis Seputar Puasa Hari Sabtu

Ekonomi Islam
· KPR Bank Syariah Ternyata Penuh Dengan Riba
· Produk Al-Mudharabah (Bagi Hasil) Dalam Islam Sebagai Solusi Perekonomian Islam

Produk Kami

Informasi!
·Serial Buku Dakwah Al-Sofwa 2021
·Tebar Serial Buku Tauhid
·Tebar Buku Risalah Puasa Nabi dan Panduan Praktis Ramadhan

Liputan Kegiatan
·Konsultasi Islam
·Penyaluran Hewan Qurban
·Santunan Yatim

Konsultasi Online

Ust.Husnul Yaqin, Lc

Ust.Amar Abdullah

Ust.Saed As-Saedy, Lc

Fatwa Seputar Sholat

Berangkatnya Wanita Muslimah ke Masjid

Apa Hukum Shalat Wanita di Masjid

Haruskah Wanita Melaksanakan Shalat Lima Waktu di Dalam Masjid

Wanita di Rumah Berma'mum Kepada Imam di Masjid

Apakah Shalatnya Seorang Wanita di rumah Lebih Utama Ataukah di Masjidil Haram

Manakah yang Lebih Utama Bagi Wanita Pada Bulan Ramadhan, Melaksanakan Shalat di Masjidil Haram atau di Rumah

Shalatnya Kaum Wanita yang Sedang Umrah di Bulan Ramadhan

Apakah Shalat Seseorang di Masjidil Haram Bisa Batal Ketika Ia Ikut Berjama'ah Dengan Imam atau Shalat Sendirian Karena Ada Wanita yang Melintas di Hadapannya?

Bila Terdapat Pembatas (Tabir) Antara Kaum Pria dan Kaum Wanita, Maka Masih Berlakukah Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam (sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan seburuk-buruknya adalah yang paling depan)

Apakah Kaum Wanita Harus Meluruskan Shafnya Dalam Shalat

Benarkah Shaf yang Paling Utama Bagi Wanita Dalam Shalat Adalah Shaf yang Paling Belakang

Benarkah Shalat Jum'at Sebagai Pengganti Shalat Zhuhur

Hukum Shalat Jum'at Bagi Wanita

Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas

Hukum Meninggalkan Shalat

Hukum Menangis Dalam Shalat Jama'ah

Jika seorang musafir masuk masjid di saat orang sedang shalat jama'ah Isya' dan ia belum shalat maghrib.

Bolehkah bagi kaum wanita untuk berkunjung ke rumah orang yang sedang terkena musibah kematian, kemudian melakukan shalat jenazah berjama'ah dirumah tersebut ?

Apabila seseorang tidak melakukan shalat fardlu selama 3 tahun tanpa uzur, kemudian bertaubat , apakah dia harus mengqodha shalat tersebut ?

Apabila suatu jama'ah melakukan shalat tidak menghadap qiblah, bagaimanakah hukumnya ?

Membangunkan Tamu Untuk Shalat Shubuh

Doa-Doa Menjelang Azan Shubuh

Bacaan Sebelum Imam Naik Mimbar Pada Hari Jum'at

Shalat Tasbih

Hukum Wirid Secara Jama'ah/Bersama-sama Setelah Setiap Shalat Fardhu

Hukum Meninggalkan Shalat Karena Sakit

Jika Telah Suci Saat Shalat Ashar atau Isya, Apakah Wajib Melaksanakan Shalat Zhuhur dan Maghrib

Jika Wanita Mendapatkan Kesuciannya di waktu Ashar Apakah Ia Harus Melaksanakan Shalat Zhuhur

Mendapatkan Haidh Beberapa Saat Setelah Masuk Waktu Shalat, Wajibkah Mengqadha Shalat Tersebut Setelah Suci

Urutan Shalat yang Diqadha

Seorang Wanita Mendapatkan Kesuciannya Beberapa Saat Sebelum Terbenamnya Matahari, Wajibkah Ia Melaksanakan Shalat Zhuhur dan Ashar?

Keutamaan Shaf Wanita Dalam Shalat Berjama'ah

Berkumpulnya Wanita Untuk Shalat Tarawih

Bolehkah Seorang Wanita Shalat Sendiri dibelakang Shaf

Bolehkah kaum Wanita Menetapkan Seorang Wanita Untuk Mengimami Mereka Dalam Melakukan Shalat di Bulan Ramadhan

Wajibkah Kaum Wanita Melaksanakan Shalat Berjama'ah di Rumah

Apa hukum Shalat Berjama'ah Bagi Kaum Wanita

Apakah Ada Niat Khusus Bagi Imam Yg Mengimami Shalat Kaum Pria & Wanita

Shalatnya Piket Penjaga ( Satpam )

Gerakan Dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia Di Dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia Di Dalam Shalat

Keengganan Para Sopir Untuk Shalat Jama’ah

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Hukum Meremehkan Shalat

Hukum Menangguhkan Shalat Subuh Dari Waktunya

Dampak Hukum Bagi yang Meninggalkan Shalat

Hukum Shalat Seorang Imam Tanpa Wudhu Karena Lupa

Hukum Orang yang Tayammum Menjadi Imam Para Makmum yang Berwudhu

Posisi Kedua Kaki Ketika Berdiri Dalam Shalat

Hukum Meninggalkan Salah Satu Rukun Shalat

Jika Ketika Shalat Ragu Apakah Ia Meninggalkan Salah Satu Rukun

Shalat Bersama Imam, Tapi Lupa Berapa Rakaat Yang Telah Dikerjakan

Hukum Shalat di Belakang Orang yang Menulis Tamimah Untuk Orang Lain

Hukum Shalat di Belakang Orang yang Berinteraksi Dengan Tamimah dan Sihir

Mengumumkan Barang Hilang Di Dalam Masjid, Bolehkah?

Seputar Posisi Makam Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Di Masjid Nabawi

Shalatnya Penjaga Piket/Satpam

Hukum Membaca Al-Qur'an Dalam Shalat Secara Berurutan

Haruskah Imam Menunggu Makmum Masbuk Ketika Ruku

Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Transparan

Hukum Pergi Ke Masjid Yang Jauh Agar Bisa Shalat Di Belakang Imam Yang Bagus Bacaannya

Sahkah Shalat Di Belakang Imam Yang Bacaanya Tidak Bagus?

HUKUM BACAAN AL-QUR'AN SEBELUM ADZAN JUM'AT

Meluruskan Barisan Hukumnya Sunat

Shalatnya Piket Penjaga / Satpam

Shalat Fardhu Berma’mum Kepada Orang Yang Shalat Sunnat

Keengganan Para Sopir Untuk Shalat Berjama'ah

Bacaan Al-Qur’an Dengan Pengeras Suara Sebelum Shalat Subuh

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Imam Menunggu Para Ma’mum Ketika Ruku’

Mendengar Adzan Tetapi Tidak Datang Ke Masjid

Menempatkan Dupa Di Depan Orang-Orang Yang Sedang Shalat

Kapan Dibacakannya Do’a Istikharah

Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Bergambar

TATA CARA SHALAT DI PESAWAT

Menjama’ Shalat Dalam Kondisi Dingin

Menghadap Kiblat Ketika Buang Air

Hukum Shalat Bergeser Dari Arah Kiblat

Mendapatkan Najis Di Pakaian Setelah Melaksanakan Shalat

Sahkah Shalat Di Masjid Yang Ada Kuburan Di Dalamnya?

Doa Atau Dzikir Sebelum Adzan

Hukum Membaca Shalawat Kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Secara Berjama’ah Di Setiap Akhir Shalat

Mana Yang Harus Didahulukan Mendengarkan Ta'lim Atau Tahiyatul Masjid?

Hukum Menahan Buang Angin Ketika Melaksanakan Shalat

Sahkah Shalat Seseorang Yang Terbuka Sebagian Kecil Dari Auratnya?

Beberapa Masalah Mengenai Sujud Syukur

Hukum Mengakhirkan Shalat Shubuh Hingga Terbit Matahari

Beberapa Masalah Tentang Shalat Jum'at Bagi Musafir

Aurat Terbuka Ketika Shalat

Wajibkah Mengqadha Puasa yang Tertinggal?

Do'a Qunut

Sunnah Sebelum Melaksanakan Shalat 'Ied

Membaca al-Qur'an di Rumah Selepas Shalat Subuh Sampai Terbit Matahari

Shalat Dua Rekaat Antara Adzan dan Iqamah

Shalatnya Piket Penjaga/Satpam

Gerakan dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia di Dalam Shalat

Kacaunya Pikiran Ketika Shalat

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Hukum Menangguhkan Shalat Shubuh dari Waktunya

Hukum Meremehkan Shalat

Bersalaman (Berjabat tangan) setelah shalat

Shalat dengan Mengenakan Pakaian Transparan

Shalat Fardhu Bermakmum Kepada Orang yang Shalat Sunnah

Hukum Mengambil Mushaf dari Masjid, Memanjangkan Punggung Ketika Sujud dan Melakukan Gerakan Sia-Sia di Dalam Shalat

Masbuq Pada Saat Tahiyat Akhir

Tata Cara Melaksanakan Shalat di Dalam Pesawat

Shalat Di Dalam Pesawat

Imam Menunggu Para Makmum Ketika Rukuk

Hikmah Dimasukkannya Kuburan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam Ke Dalam Masjid

Hukum Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya 1

Hukum Shalat Di Masjid Yang Ada Kuburannya 2

Mendengar Adzan Tapi Tidak Datang ke Masjid

Hukum Menyepelekan Shalat Berjamaah

Waktu Mustajab pada Hari Jum'at

Memakan Bawang Putih Atau Bawang Merah Sebelum Shalat

Hukum Memakan Kuras (Daun Bawang), Bawang Putih atau Bawang Merah dan Datang ke Masjid

Kapan Dibacakannya Doa Istikharah

Shalat di Waktu Terlarang

Merubah Nada Suara Saat Doa Qunut

Merubah Nada Suara Saat Doa Qunut

Hukum Pergi ke Masjid yang Jauh Agar Bisa Shalat di Belakang Imam yang Bagus Bacaannya

Shalat Tarawih

Pembacaan al-Qur`an pada Hari Jum'at dan Bacaan-Bacaan Lainnya Sebelum Shubuh dengan Pengeras Suara

Memberi Kode kepada Imam Agar Menunggu

Berpindah Tempat untuk Melakukan Shalat Sunnah

Menempatkan Dupa di Depan Orang-Orang yang Shalat

Shalat Seorang Wanita Berjama’ah dengan Suaminya

Standar Panjang dan Pendeknya Shalat adalah Sunnah, Bukan Selera

Batasan Medapatkan Keutamaan Berjama’ah

Meluruskan Barisan Hukumnya Sunnah

Bermakmum kepada Orang yang Mencukur Jenggot dan Musbil

Memanjangkan Doa

Memanjangkan Doa

Berganti-ganti dalam Bermakmum

Menirukan Bacaan Orang Lain dalam Shalat Tarawih

Shalat Jamaah dan Mengakhirkan Shalat

Shalat jamaah dan mengakhirkan shalat

Shalat dengan Mengenakan Pakaian Bergambar

Musafir Selama Dua Tahun, Apakah Boleh Mengqashar Shalat?

Tergesa-Gesa untuk Shalat

Duduk Istirahat Tidak Wajib

Bermakmum kepada Orang yang Sedang Shalat Sendirian

Tidak Sah Shalat Sendirian di Belakang Shaf

Shalat Jahr dan Adzan Bagi yang Shalat Sendirian

Shalat Jamaah dan Mengakhirkan Shalat

Pembatas Di Depan Orang Yang Shalat

Mengikuti Dan Mendahului Imam

Mengikuti Dan Mendahului Imam

Bel Pintu Rumah Berbunyi Ketika Sedang Shalat

Bagusnya Suara Imam Memotivasi Para Makmum

Imam Tidak Bagus Bacaannya

Makmum yang Masbuq Berarti Shalat Sendirian Setelah Imam Salam, maka Tidak Boleh Membiarkan Orang Lain Lewat Di Depannya

Mengurutkan Surat dalam Membaca al-Qur`an

Melakukan yang Makruh dan Hukum Pelakunya

Shalat Berjamaah di Dalam Bangunan yang Terpisah dari Imam

Meninggalkan Shalat dengan Alasan yang Dibuat-Buat


Info Khusus

Cinta Rasul

Ada Apa Dengan Valentine's Day ?

Manisnya Iman

Hukum Merayakan Hari Valentine

Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab?

Asyura' Dalam Perspektif Islam, Syi'ah & Kejawen..!!

Ada Apa Dengan Valentine’s Day?


Kajian Islam
· Ada Apa Dengan Valentine's Day..??
· Mutiara Fiqih Islam
· KITAB TAUHID 3
· Untuk Diketahui Setiap Muslim

SMS Dakwah Hari Ini

áóíúÓó ßóãöËúáöåö ÔóíúÁñ æóåõæó ÇáÓóøãöíÚõ ÇáúÈóÕöíÑõ Allah berfirman,yang artinya, Tidak ada yang serupa dengan Dia dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS.Asy-Syura:11)

( Index SMS Dakwah )

   


Telah Hadir & Terbit Kembali… SERIAL BUKU DAKWAH AL-SOFWA :: Telah Hadir & Terbit Kembali… SERIAL BUKU TAUHID :: Tebar Buku Risalah Puasa & Panduan Praktis Bulan Ramadhan ::

Artikel Buletin An-Nur :

Pecinta Sejati Nabi, Bagaimana Membela Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ?
Jumat, 13 September 24

***

Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó Telah Lama Mati

Allah ÓõÈúÍðÇäðåõ æðÊðÚóÇáóì berfirman,


Åöäøóßó ãóíøöÊñ æóÅöäøóåõãú ãóíøöÊõæäó (30) Ëõãøó Åöäøóßõãú íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö ÚöäúÏó ÑóÈøößõãú ÊóÎúÊóÕöãõæäó (31) [ÇáÒãÑ : 30 ¡ 31]


Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). Kemudian sesungguhnya kalian pada hari Kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Tuhanmu. (az-Zumar : 30-31)

Sesungguhnya engkau-wahai Rasul-akan mati dan mereka juga akan mati. Kemudian kalian semuanya –wahai manusia-di hari Kiamat di sisi Rabb kalian akan berselisih, sehingga Allah menetapkan keputusan-Nya di antara kalian dengan keadilan (at-Tafsir al-Muyassar, 8/250)

Sungguh benar apa yang Allah ÓõÈúÍðÇäðåõ æðÊðÚóÇáóì kabarkan, Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó kita mati, kita pun bakal mati meskipun kita tidak akan pernah tahu kapan waktunya kita mati. Adapun kematian Nabi kita Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang kita cintai, telah sejak lama terjadi. Syaikh Shafiyyur-Rahman al-Mubarakfury, menyebutkan, ‘Hal ini terjadi selagi waktu Dhuha sudah terasa panas, pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul-Awwal 11 H. , dengan usia enam puluh tiga tahun lebih empat hari. (ar-Rahiq al-Makhtum, 1/466)

Para Sahabat Dirundung Kesedihan

Kabar kesedihan langsung menyebar. Seluruh pelosok Madinah seperti berubah menjadi muram. Anas bin Malik ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ menuturkan, “Aku tidak pernah melihat suatu hari yang lebih baik dan lebih terang selain dari hari saat Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó masuk ke tempat kami, dan tidak kulihat hari yang lebih buruk dan lebih muram selain dari hari saat Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó meninggal dunia.”

Setelah beliau meninggal, Fathimah ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ (putri beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó) berkata,


íóÇ ÃóÈóÊóÇåõ¡ ÃóÌóÇÈó ÑóÈøðÇ ÏóÚóÇåõ . íóÇ ÃóÈóÊóÇåõ¡ ãóäú ÌóäøóÉõ ÇáúÝöÑúÏóæúÓö ãóÃúæóÇåõ . íóÇ ÃóÈóÊóÇåõ¡ Åöáóì ÌöÈúÑöíúáó äóäúÚóÇåõ


“Wahai ayah, Rabb telah memenuhi doamu. Wahai ayah, Surga Firdaus tempat kembalimu. Wahai ayah, kepada Jibril kami mengabarkan wafatmu.” (Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/655)

***

Meski pun Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó telah sejak lama meninggalkan kehidupan dunia ini, namun cinta sejati para pecinta sejati terhadap beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó akan terus tumbuh bersemi di dalam hati. Semoga saya dan Anda sekalian –wahai para pembaca yang budiman-termasuk golongan para pecinta sejati kepada Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ini.

***

Pertanyaan yang patut ditanyakan oleh orang yang benar (jujur) mencintai Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia ini adalah,

“Bagaimana saya menolong Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia ini ?

Bagaimana saya membela kehormatan beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ?

Bagaimana saya membantah serbuan-serbuan zhalim dan pencemaran nama baik yang diarahkan kepada pribadi Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia di Timur dan di Barat ?

Apa kewajiban saya demi memenuhi hak beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó dan membuktikan kecintaan kepada beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ?

Sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka Anda patut bertanya kepada diri Anda sendiri, “Bukankah orang yang memiliki segala sifat yang agung dan mengagumkan ini yang mencapai derajat kesempurnaan manusia, berhak untuk dicintai ? Bagaimana jika kamu ketahui bahwa beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó mencintaimu ? Bahkan bagaimana jika kamu ketahui bahwa dia Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó merindukanmu dan berharap bertemu denganmu ? [1] Bahkan menangis demi kamu karena mengkhawatirkanmu dan mencemaskanmu ? [2]

Tanpa ragu sesaat pun Anda akan menjawab dari dalam hati sanubarimu, “Benar, saya mencintai beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó.”

Di sini saya harus berkata kepada Anda, bahwa sekedar pengakuan mencintai beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó semata, belumlah cukup, Anda harus merealisasikan sabda Nabi Anda dan kekasih Anda itu,


áÇó íõÄúãöäõ ÃóÍóÏõßõãú ÍóÊøóì Ãóßõæäó ÃóÍóÈøó Åöáóíúåö ãöäú æóáóÏöåö æóæóÇáöÏöåö æóÇáäøóÇÓö ÃóÌúãóÚöíäó


“Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman, sehingga aku lebih ia cintai daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” [3]

Inilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas tadi, agar bisa kita menolong (dan membela) Nabi kita dan kekasih kita, maka pertama kali (yang harus dilakukan) adalah hendaknya kita mewujudkan hakikat cinta kita kepada beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó pada diri kita, hendaknya cinta kita kepada beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó lebih agung di dalam hati kita dari segala cinta, bahkan lebih agung daripada cinta kita kepada diri kita sendiri, dan hendaknya kita mampu menerjemahkan cinta tersebut ke dalam alam realita yang kongkrit bukan sekedar pengakuan.

Ia adalah cinta seperti cinta yang memenuhi hati Abu Bakar ash-Shiddiq ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ, hingga dia merasakan hilangnya rasa haus kekasihnya di kerongkongannya sendiri dalam arti sebenarnya, bukan sekedar klaim dan tidak berlebihan, maka dia pun rela dengan itu.

Abu Bakar ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ menceritakan perjalanan hijrahnya bersama kekasihnya dari Makkah ke Madinah, beliau ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ berkata, “Kami melewati seorang pengembala, saat itu Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó sedang kehausan, maka aku memerah sedikit susu di sebuah bejana, beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó minum sampai aku rela.” [4]

Dengan nama Allah, betapa agung dan jujur cinta ini, ‘Beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó minum sampai aku rela.”

Bagaimana ash-Shiddiq ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ tidak rela kecuali jika rasa dahaga sudah hilang dari kekasihnya ?

Seolah-olah Abu Bakar ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ adalah orang yang hilang hausnya, hingga hilang dahaganya. Ash-Shiddiq ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ, yang hadir membawa kebenaran dan membenarkannya, tidak berlebih-lebihan dalam kata-katanya, dan tidak mengucapkan kecuali apa yang beliau ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ dapatkan dalam arti yang sebenarnya.

Cinta seperti itulah yang mengisi jiwa sahabat yang satu ini, sehingga dia tidak kuasa menahan perpisahan dengan kekasihnya, maka dia ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ kembali untuk melihat wajahnya yang mulia, bahkan kerinduan ini melewati batas waktu dan tempat, yang membentang sampai hari Kiamat, sampai dia di Surga. Sahabat ini pernah berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya aku lebih mencintaimu daripada diriku sendiri, sesungguhnya aku lebih mencintaimu daripada keluargaku, sesungguhnya aku lebih mencintaimu daripada anakku. Saat aku sedang berada di rumah, aku teringat dirimu, aku tidak kuasa sehingga aku mendatangimu, lalu aku melihatmu. Namun di saat aku teringat kematianku dan kematianmu, aku mengetahui bahwa bila engkau masuk Surga maka engkau berada di derajat para nabi, dan bila aku masuk surga, maka aku takut tidak bisa melihatmu.” [5]

Cinta yang sama memenuhi hati Bilal ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ sehingga dia merasakan nikmatnya kematian dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan menyambut kehadirannya, karena dengan itu dia akan melihat kekasihnya.

Istrinya berkata manakala ajal menjemputnya, “Duhai celaka.” Maka Bilal ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ berkata, “Duhai betapa bahagianya, esok kami akan bertemu dengan orang-orang terkasih, Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó dan para sahabatnya ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõãú.” [6]

Cinta yang membuat Zaid bin ad-Datsinah ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ memilih mati dengan rela dan tenang daripada kekasihnya Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó tertusuk duri sementara dia berada di tempat duduknya.

Abu Sufyan berkata kepadanya, saat mereka telah mengeluarkannya dari daerah haram untuk membunuhnya, Abu Sufyan bertanya kepadanya manakala dia diseret untuk dibunuh, “Aku bertanya kepadamu dengan mana Allah wahai Zaid, apakah kamu ingin Muhammad ada di tempatmu saat ini, kami memancung lehernya sementara kamu berada di keluargamu ?” Zaid menjawab, “Demi Allah, aku tidak ingin Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó berada di tempatnya sekarang dan dia tertusuk duri yang menyakitkannya, sementara aku duduk di keluargaku.” Maka Abu Sufyan berkata, “Aku tidak melihat seorang pun dari manusia yang mencintai seseorang seperti kecintaan para sahabat Muhammad kepada Muhammad [7]

Cinta yang sama yang memenuhi jiwa Sa’ad bin Rabi’ ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ , sehingga (rela) menolong kekasihnya dan mengorbankan jiwa dan raga demi beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó , itu adalah wasiat terakhirnya yang beliau alamatkan kepada kaumnya, orang-orang Anshar saat dia ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ menghadapi kematian sebagai syahid di medan Uhud.

Zaid bin Tsabit ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ berkata, Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó mengutusku di perang Uhud untuk mencari Sa’ad bin Rabi’, maka aku berkeliling di antara para korban perang, aku mendapatinya di saat-saat akhir kehidupan, di tubuhnya terdapat tujuh puluh luka antara tikaman tombak, tebasan pedang dan tusukan anak panah, aku berkata kepadanya, “Wahai Sa’ad, sesungguhnya Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó memerintahkanku untuk melihat dirimu, apakah kamu termasuk yang hidup atau yang mati ?”

Sa’ad ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ menjawab, “Aku termasuk yang (akan) mati, sampaikan salamku kepada Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, katakan kepadanya, ‘Sesungguhnya Sa’ad bin ar-Rabi’ berkata kepadamu, ‘Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas jasa-jasa baikmu kepada kami, sebagaimana Dia ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì membalas seorang nabi atas jasa baiknya kepada umatnya.’ Sampaikan salamku kepada kaummu, katakan kepada mereka, “Sesungguhnya Sa’ad bin ar-Rabi’ berkata kepada kalian, ‘Tidak ada alasan bagi kalian di sisi Allah, jika sampai musuh menyentuh Nabi kalian, sementara kelopak mata kalian masih berkedip’.” Lalu ruhnya meninggalkan jasadnya saat itu juga [8]

Maka alasan apa yang akan dikemukakan oleh sebuah ummat (Islam) berjumlah satu milyar sementara Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó sudah tersentuh oleh (hinaan) orang-orang rendah dan orang-orang bodoh ?

Sesungguhnya cinta sejati kepada Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, manakala ia menyentuh relung hati sanubari kita dalam arti yang benar dan jujur, menjadi riil bukan sekedar klaim, ia pasti dan harus berubah menjadi kenyataan yang teraba di mana kita hidup di dalamnya, kita merasakan pengaruh-pengaruhnya di dalam aklak kita, di dalam perangai kita, di dalam perhatian kita dan di dalam seluruh kehidupan kita.

Sesungguhnya cinta ini, pertama kali, ia mendorong kepada kesediaan untuk menolong Agama kekasih kita Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, dan kesediaan untuk memberi demi dakwah kepadanya, melindunginya sementara ruh, jiwa dan syiar kita adalah kata paling agung dari seorang pecinta dan kata yang paling jujur, yaitu saat agama kekasihnya terancam bahaya, maka ia berteriak dengan teriakannya yang langgeng, “Wahyu sudah terputus, agama sudah sempurna, apakah ia akan berkurang padahal aku masih hidup ?” [9]

Alangkah mendalam diperlihatkan oleh imam Dar al-Hijrah dan Faqih al-Islam (Imam Malik) saat beliau berkata, “Barangsiapa melakukan sebuah bid’ah dalam Islam yang dia pandang baik, maka dia menuduh bahwa Nabi Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó telah mengkhianati risalah, karena Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì telah berfirman,


Çáúíóæúãó ÃóßúãóáúÊõ áóßõãú Ïöíäóßõãú


Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu.’ (al-Maidah : 3), maka apa yang bukan agama di hari tersebut, tidak akan pernah menjadi agama saat ini.” [10]

Duhai gerangan diriku, bagaimana suatu kaum mengaku mencintai Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, kemudian mereka adalah kapak pertama untuk menghancurkan syariat dan memerangi sunnahnya dengan berbuat bid’ah dalam agama dengan tetap mengklaim mencintainya seraya menutup mata dari peringatan keras beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó,


æóÅöíøóÇßõãú æóãõÍúÏóËóÇÊö ÇáÃõãõæÑö ÝóÅöäøó ßõáøó ãõÍúÏóËóÉò ÈöÏúÚóÉñ æóßõáøó ÈöÏúÚóÉò ÖóáÇóáóÉñ


Jauhilah ajaran-ajaran (agama) yang dibuat-buat, karena setiap ajaran yang dibuat-buat adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan [11]

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó dalam segala urusan beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, berhukum kepada syariat beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang suci, rela kepadanya dan menerima dengan sempurna serta mengagungkan sunnah beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia.

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang ingin menolong kekasihnya, menaati larangan beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, tidak boleh bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap beliau, tidak mendudukkan beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó di atas kedudukan di mana Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì telah mendudukkan beliau padanya dan Rabbnya merelakannya untuknya, yaitu bahwa beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó adalah seorang hamba dan utusan-Nya.

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui sunnah kekasihnya, mengenal sirah beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia, mengajarkannya kepada anak-anaknya, keluarga dan rekan-rekan kerjanya.

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meneladani akhlak beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia dan sifat-sifat beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang terpuji, sehingga dia bisa menampakkan potret agama dan dakwahnya dalam bentuk yang bersinar cerah, dengan itu dia bisa meraih kedekatan kepada beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó dan menjadi rekannya di hari Kiamat, sebuah kedudukan tinggi yang hanya diraih dengan kemuliaan akhlak sebagaimana yang beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó kabarkan dalam sabdanya,


Åöäøó ãöäú ÃóÍóÈøößõãú Åöáóíøó æóÃóÞúÑóÈößõãú ãöäøöí ãóÌúáöÓðÇ íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö ÃóÍóÇÓöäóßõãú ÃóÎúáóÇÞðÇ


Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat majlisnya kepadaku di Hari Kiamat adalah orang yang terbaik akhlaknya di antara kalian [12]

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó akan berusaha dengan sungguh-sungguh agar cintanya kepada beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó tidak menyelisihi hatinya sekejap pun, dia selalu mengingat besarnya jasa dan kebaikan kepadanya serta kepada siapa pun, karena beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó telah menyampaikan risalah dengan sempurna, menunaikan amanat dengan sebaik-baiknya dan memberikan nasehat kepada umat dengan nasehat yang paling agung dan paling tulus.

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, pasti mencintai keluarga beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia yang terpilih dan baik, mencakup istri-istri beliau, anak cucu beliau dan keluarga beliau yang suci, akan memuliakan dan memberikan kesetiaan kepada mereka, membenci siapa yang membenci mereka atau menciderai kehormatan mereka.

Alangkah bagus sebuah kalimat dari seorang pecinta sejati yang benar-benar tulus dan agung, “Demi zat yang jiwaku ada di TanganNya, sungguh kerabat Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó lebih aku cintai daripada kerabatku sendiri.” [13]

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, pasti mencintai para sahabat beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó yang mulia, menghormati mereka, meneladani mereka, mengambil petunjuk mereka, tidak menyinggung nama mereka kecuali dengan kebaikan, menahan diri dari perselisihan yang pernah terjadi di antara mereka, mendoakan dan memohonkan ampunan kepada Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì untuk mereka, meyakini bahwa mereka lebih utama daripada orang-orang yang hadir sesudah mereka dalam ilmu, amal dan kedudukan, membenci siapa pun yang membenci mereka atau merendahkan mereka.

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, pasti mencintai para ulama rabbaniyin, para da’i yang ikhlash, menghargai mereka, mengakui keutamaan dan kedudukan mereka, menaati mereka dalam kebaikan, tidak mencari-cari kekeliruan mereka, merujuk kepada mereka dalam perkara-perkara besar, mengambil fatwa-fatwa mereka dalam perkara-perkara penting, menyebarkan kebaikan mereka, membela mereka karena kedudukan mereka dan keterkaitan mereka dengan warisan kekasih Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó.

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, tidak merasa bosan dan tidak jenuh untuk selalu membasahi dan menghiasi lisannya dengan memperbanyak shalawat dan salam kepada kekasihnya setiap saat dan segera mengucapkannya manakala dia mendengar nama beliau disebut.

Bagaimana dia bisa jenuh dan bosan sementara shalawat kepada beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó adalah kejernihan pandangan, cahaya bashirah, kebahagiaan hati, ketenangan ruh, ketentraman jiwa, kelapangan dada, mendatangkan kebahagiaan, melenyapkan kesedihan dan kecemasan, minyak wangi mejelis pertemuan, pengharum kehidupan, zakat umur, keindahan hari-hari, tanda cinta, saksi mutaba’ah, bukti loyalitas, dan (sebaliknya) orang yang benar-benar bakhil adalah orang yang tidak mau mengucapkannya, [14] dan kehinaan serta kerendahan adalah tempat kembali orang yang menolak mengucapkannya [15]

Orang yang benar-benar mencintai Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, yang benar-benar ingin menolong beliau Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, akan marah jika kekasihnya dijahati atau direndahkan oleh siapa pun, dia marah besar karena itu, namun kemarahan yang positif, bukan kemarahan yang tersulut tanpa pertimbangan akal dan sasaran.

Marah yang meneladani kemarahan seorang pecinta sejati, yang berdiri di hadapan bapaknya sendiri manakala sang bapak bersikap kurang ajar terhadap kekasihnya (Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó), maka dia melarang bapaknya untuk masuk Madinah, dia berkata kepadanya, “Demi Allah, engkau tidak akan masuk sehingga Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó mengizinkan, agar engkau mengetahui siapa yang lebih mulia dari yang terhina, engkau atau Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó? “ Maka bapaknya menjawab, “Kamu melakukan hal ini terhadap bapakmu ?” Lalu Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó lewat sementara Abdullah menahan langkah kendaraan bapaknya, Ibnu Ubay berkata, “Aku benar-benar lebih rendah daripada anak-anak, aku benar-benar lebih hina daripada wanita.” Maka Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó bersabda, “Biarkan bapakmu lewat.” Maka Abdullah membiarkan bapaknya lewat, dia berkata kepadanya, “Karena Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó telah mengizinkan, maka lewatlah.” [16]

Abdullah melarang bapaknya sendiri untuk masuk Madinah sehingga kekasihnya mengizinkan, agar bapaknya mengetahui, agar dunia seluruhnya mengetahui bahwa kemuliaan adalah milik Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan RasulNya Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, dan bahwa siapa pun yang berani bersikap kurang ajar kepada kehormatan kekasih kita Muhamad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, tidak mempunyai harga diri di antara kita dan tidak mempunyai kemuliaan selama-lamanya.

Inilah kemarahan yang kita harapkan dari pecinta sejati, kemarahan yang mendorongnya untuk meninggalkan sebagian dari apa yang dia sukai dan dia cintai.

Kemarahan yang membuat semua pecinta sejati mengumumkan dengan tegas dan jelas, “Perutku tidak akan terisi oleh sesuatu yang berasal dari negara yang bersikap kurang ajar kepada kekasihku dan sumber ketenanganku, sehingga mereka menghukum orang yang terdorong oleh hawa nafsunya yang busuk untuk melakukan hal itu, agar ia menjadi pelajaran bagi siapa pun yang terdorong oleh hawa nafsu busuknya untuk bersikap kurang ajar terhadap kekasih kita Muhammad Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, pada kesempatan lain.”

Agar mereka mengetahui bahwa Rasul kita Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó dan kekasih kita Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó lebih kita cintai daripada bapak-bapak kita, ibu-ibu kita dan anak-anak kita, bahkan daripada jiwa kita, arwah kita dan jasad kita, lalu bagaimana dengan perut kita, kesenangan kita dan sebagian keinginan kita ?

Wahai imam para Rasul,

aku korbankan ruhku demi dirimu

Juga ruh para imam dan para da’i

Wahai utusan alam semesta

aku korbankan kehormatanku demi dirimu

Juga kehormatan orang-orang terkasih

dan orang-orang yang bertakwa

Wahai panji hidayah, aku korbankan hidupku

Dan hartaku, demi dirimu wahai Nabi pembawa segala kemuliaan

Kehormatanmu adalah kehormatan kami,

dan mimpi melihatmu pada kami

Adalah seperti melihat dan membaca shalawat

Engkau meninggikan kedudukan-kedudukan,

melapangkan dada-dada

Agamamu menang sekalipun musuh memusuhi

Tanamanmu berbuah di setiap penjuru bumi

Petunjukmu bersinar terang di setiap pribadi

Allah meninggikan derajatmu di antara manusia

Dan hari itu merupakan mukjizat paling nyata.

Orang yang penuh kasih

kepada anak yatim dan para tawanan

Lembut kepada orang bodoh dan orang yang berbuat dosa

Dermawan layaknya awan jika ia menurunkan hujan

Pemberani yang mengguncang hati para pembangkang

Ucapannya mendalam,

mengajar dunia dengan wahyu

Padahal dia tidak membaca tulisan

atau menulis dengan tinta

Bijaksana, hadir membawa kemudahan, berhati lembut

Mampu melunakkan hati orang-orang yang keras hatinya[17]

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :

A’zham Insan Arafathu al-Basyariyyah, Akhlaquhu wa Kaifa Nuhibbuhu wa Nanshuruhu, Hisyam Muhammad Sa’id Barghisy, ei, hal.179-191. Dengan sedikit tambahan

Catatan :

[1] Muslim meriwayatkan dari hadis Abu Hurairah ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ bahwa Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó bersabda, “Aku berharap melihat saudara-saudara kami.” Mereka berkata, “Bukankah kami adalah saudaramu wahai Rasulullah ? Nabi menjawab, “Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku adalah orang-orang yang belum datang...”

[2] Sebagaimana dalam hadis Amr bin al-Ash dalam riwayat Muslim, no. 202, bahwa Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó membaca Firman Allah tentang Nabi Ibrahim Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ,


ÑóÈøö Åöäøóåõäøó ÃóÖúáóáúäó ßóËöíÑðÇ ãöäó ÇáäøóÇÓö Ýóãóäú ÊóÈöÚóäöí ÝóÅöäøóåõ ãöäøöí æóãóäú ÚóÕóÇäöí ÝóÅöäøóßó ÛóÝõæÑñ ÑóÍöíãñ [ÅÈÑÇåíã : 36]


“Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang, barang siapa mengikutiku maka dia termasuk golonganku dan barang siapa mendurhakaiku maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ibrahim : 36)

Dan Nabi Isa Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ berkata,


Åöäú ÊõÚóÐøöÈúåõãú ÝóÅöäøóåõãú ÚöÈóÇÏõßó æóÅöäú ÊóÛúÝöÑú áóåõãú ÝóÅöäøóßó ÃóäúÊó ÇáúÚóÒöíÒõ ÇáúÍóßöíãõ [ÇáãÇÆÏÉ : 118]


Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Lalu beliau mengangkat kedua tangan beliau dan berdoa, “Ya Allah, umatku, umatku.” Beliau menangis.

[3] Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 15 : dan Muslim. No. 44

[4] Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 5607; dan Muslim, no. 2009

[5] Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam ash-Shaghir, 1/53; dan al-Mu’jam al-Ausath, 1/125, al-Haitsami berkata dalam al-Majma’, 7/63, “Rawi-rawinya adalah orang-orang yang tsiqah (kredibel), rawi-rawi ash-Shahih selain Abdullah bin Imran al-Abidi, dia tsiqah.” Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam al-Ujab, 2/914 berkata, “Rawi-rawinya dinyatakan tsiqah.” Hadis ini dihasankan oleh Salim al-Hilali dan Muhammad Alu Nashr dalam al-Isti’ab fi Bayan al-Ashab, 1/429-430. Kelajutan hadis tersebut berbunyi, “Nabi tidak menjawab apa pun kepadanya, sehingga Jibril turun dengan ayat,


æóãóäú íõØöÚö Çááøóåó æóÇáÑøóÓõæáó ÝóÃõæáóÆößó ãóÚó ÇáøóÐöíäó ÃóäúÚóãó Çááøóåõ Úóáóíúåöãú ãöäó ÇáäøóÈöíøöíäó æóÇáÕøöÏøöíÞöíäó æóÇáÔøõåóÏóÇÁö æóÇáÕøóÇáöÍöíäó [ÇáäÓÇÁ : 69]


“Barang siapa menaati Allah dan Rasul, maka mereka bersama orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. “ (an-Nisa : 69)

[6] Siyar A’lam an-Nubala’, 1/359

[7] Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari Syaikhnya, Ashim bin Amr dengan kalimat yang menjelaskan bahwa dia mendengar darinya. Sirah Ibnu Hisyam, 3/172; dan al-Maghzi, al-Waqidi, 2/362. Lihat as-Sirah an-Nabawiyah as-Silsilah ash-Shahihah, 2/400.

[8] Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, 3/201, dan dia berkata, “Ini adalah hadis dengan sanad yang shahih dan mereka berdua (al-Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.” Ini disetujui oleh adz-Dzahabi, kemudian disebutkan pula oleh Ibnu Hisyam dalam as-Sirah, 2/94, Ibnu Abdil Barr dalam al-Isti’ab, 4/145. Al-Umari berkata dalam as-Sirah an-Nabawiyah ash-Shahihah, 2/386 catatan kaki 3, “Dari riwayat Ibnu Ishaq dengan sanad yang rawi-rawinya adalah orang-orang tsiqah.”

[9] Jami’ al-Ushul fi Ahadis ar-Rasul, no.6426

[10] al-I’tisham, asy-Syathibi, 1/49

[11] Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 4607; at-Tirmidzi, no. 2676; dan Ibnu Majah, no. 42, dari hadis al-Irbadh bin Sariyah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, no. 2735.

[12] Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2018, dari hajdis Jabir bin Abdillah, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-silsilah ash-Shahihah, no. 791.

[13] Ini ucapan Abu Bakar ash-Shiddiq, dan ini adalah bagian dari hadis panjang yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3712; dan Muslim, no. 1759.

[14] Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó bersabda,


ÇóáúÈóÎöíúáõ ÇáøóÐöí ãóäú ÐõßöÑúÊõ ÚöäúÏóåõ Ýóáóãú íõÕóáøö Úóáóíøó


“Orang bakhil adalah orang yang namaku disebut di depannya namun dia tidak bershalawat kepadaku.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 3546, dari hadis Ali bin Abi Thalib, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, no. 2811.

[15] Nabi Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó bersabda,


ÑóÛöãó ÃóäúÝõ ÑóÌõáò ÐõßöÑúÊõ ÚöäúÏóåõ Ýóáóãú íõÕóáøö Úóáóíøó


“Sungguh hina seseorang yang namaku disebut di depannya namun dia tidak bershalawat kepadaku.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 3545, dari hadis Abu Hurairah, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, no. 2810. ÑóÛöãó ÃóäúÝõ dengan ghain dibaca fathah dan kasrah, dari ÇáÑøóÛóÇãõ dengan ra’ dibaca fathah yaitu tanah, maksudnya hidungnya menempel dengan tanah sehingga dia terhina.

[16] Kisah Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul dengan bapaknya Abdullah bin Ubay bin Salul, lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/372 dan Tarikh Ibnu Katsir, 4/158.

Lihat juga Marwiyat Ghazwah Bani Musthaliq, yaitu ghazwah al-Muraisi’, karya Ibrahim Quraibi, 1/193, ia diriwayatkan dalam at-Tirmidzi, no. 3315 dengan lafazh, Abdullah bin Abdullah berkata, ‘Demi Allah, engkau tidak akan pernah pulang sehingga engkau mengakui bahwa engkau adalah yang hina sedangkan Rasulullah Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó adalah yang mulia.’ Maka bapaknya mengakui.” Hadis ini dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, no. 2641, dan asal kisah dalam ash-Shahihain, al-Bukhari, no. 3518; dan Muslim, no. 2584.

[17] Diucapkan oleh penyair Shalih bin Ali al-umari, dinukil dari : http://nosra.islammemo.cc/

Hit : 43 | Index Annur | kirim ke teman | versi cetak | Bagikan

| Index Akhlaq dan Tarbiyah

 
   
Statistik Situs
Rabu,18-9-2024 M 30:54:24 
Hijri: 15 Rabiul Awal 1446 H
Hits ...: 334717106
Online : 689 users

Pencarian

cari di  

 

Iklan

















Jajak Pendapat
Rubrik apa yang paling anda sukai di situs ini ?

Analisa
Buletin
Fatwa
Kajian
Khutbah
Kisah
Konsultasi
Nama Islami
Quran
Tarikh
Tokoh
Doa
Hadits
Mu'jizat
Sakinah
Akidah
Fiqih
Sastra
Resensi
Dunia Islam
Berita Kegiatan
Kaset
Kegiatan
Materi KIT
Firqah
Ekonomi Islam
Senyum
Download


Hasil Jajak Pendapat

Mutiara Hikmah

Mathraf bin Abdullah ibnusy Syakhir menulis surat balasan kepada sang Khalifah Umar bin Abdul Aziz, "Kepada hamba Allah, Umar, Amirul Mukminin, dari Mathraf bin Abdullah. Salamullah 'alaik, ya Amiral Mukminin, wa Rahmatullah wa Barakatuh. Sesungguhnya, aku mengajakmu memuji kepada Allah yang tidak ada tuhan yang hak selain Dia. Amma ba'du. "Jadikanlah rasa tenangmu bersama Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan perhatian penuhmu kepada-Nya. Sesungguhnya, kaum yang merasa damai dengan Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan sepenuhnya memberikan perhatiannya kepada-Nya, mereka merasa lebih damai bersama Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dalam kesendirian daripada beramai-ramai dengan jumlah yang banyak, mereka mematikan apa saja di dunia yang mereka khawatirkan akan mematikan hati mereka, mereka meninggalkan apa saja di dunia yang mereka ketahui bakal meninggalkannya, mereka menjadi musuh terhadap apa yang diterima manusia dari dunia. Semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari mereka karena mereka sedikit jumlahnya di dunia. Wassalam." (Abdullah bin Abdul Hakam, al-Khalifah al-'Adil Umar bin Abdil Aziz, hal.182)

( Index Mutiara )


Fiqh Wanita

Benarkah Kaum Wanita Tidak Boleh Masuk Masjid Karena Mereka Adalah Najis

Jika Mendapat Kesucian Setelah Shubuh

Haid Datang Beberapa Saat Sebelum Matahari Terbenam

Merasa Ada Darah Tapi Belum Keluar Sebelum Matahari Terbenam

Hukum Wanita Yang Mandi Setelah Jima', Kemudian Keluar Cairan Dari Kemaluannya

Hukum Orang Yang Kentut Terus Menerus.

Shalat Dengan Pakaian Terkena Najis

Hukum Orang Haidh Berdiam di Masjid

Hukum air kencing anak yang mengenai pakaian wanita

Menggunakan air laut untuk berwudlu

Hukum Operasi Cesar

Menyentuh wanita dalam keadaan berwudhu'

Menyentuh wanita asing(selain isteri) dalam keadaan berwudhu'

Hukum membawa Mushaf ke dalam WC

Bersuci dari Air Kencing Bayi

Hukum Wudhunya Orang yang Menggunakan Kutek

Hukum Wudhunya Orang yang Menggunakan Inai (Pacar)

Hukum Wudhunya Wanita yang Tidak Menghilangkan Kutek

Membasuh Kepala Bagi Wanita

Hukum Mengusap Rambut yang Disanggul (dikepang)

Sifat Mandi Junub dan Perbedaan dengan Mandi Haidh

Melepaskan Ikatan Rambut Untuk Mandi Haidh

Haruskah Meresapkan Air ke Dalam Kulit Kepala Dalam Mandi Junub?

Samakah Wanita yang Memiliki Rambut Panjang yang Tidak Digulung dengan yang Digulung

Hukum Mengusap Kain Penutup Kepala Saat Mandi Junub

Haruskah Dua Kali Bersuci Karena Dua Hadats

Wajib Mandikah Wanita Yang Bermimpi (Mimpi Basah)

Jika Seorang Wanita Bermimpi dan Mengeluarkan Cairan yang Tidak Mengenai Pakaiannya, Apakah Ia Wajib Mandi

Wajib Mandikah Bila Keluarnya Mani Karena Syahwat Tanpa Bersetubuh

Berdosakah Seorang Wanita yang Mimpi Bersetubuh Dengan Seorang Pria

Wajib Mandikah Jika Seorang Wanita Memasukkan Tangannya ke Dalam Kemaluannya atau Jika Seorang Dokter Memasukkan Tangannya ke Dalam Kemaluannya

Jika Seorang Ragu Tentang Junubnya

Bolehkah Menunda Mandi Wajib Hingga Terbit Fajar

Bolehkah Orang yang Junub Tidur Sebelum Berwudhu

Mandi Junub Merangkap Mandi Jum'at, atau Merangkap Mandi Haidh dan Mandi Nifas

Apakah Penggunaan Inai Pada Masa Haidh Akan Mempengaruhi Sahnya Mandi Setelah Masa Haidh?

Apakah Tubuh Orang yang Sedang Junub Itu Najis Sebelum Ia Mandi Junub

Masa di Mana Para Wanita yang Sedang Nifas Tidak Boleh Melaksanakan Shalat

Pendapat yang Kuat Tentang Masa Nifas

Nifas, Suci Sebelum Empat Puluh Hari Lalu Berpuasa

Apakah Wanita Nifas yang Suci Sebelum Genap Empat Puluh Hari Tetap Wajib Melaksanakan Ibadah

Nifas, Jika Darah Terus Mengalir Setelah Empat Puluh Hari

Darah Nifas Berhenti Sebelum Empat Puluh Hari, Apakah Hal Ini Membolehkan Shalat Walaupun Darah Itu Kembali Lagi Pada Hari Keempat Puluh

Apakah Masa Nifas Itu Dapat Lebih dari Empat Puluh Hari?

Tidak Mengeluarkan Darah Setelah Melahirkan, Bolehkah Suaminya Mencampurinya?

Jika Wanita Hamil Keluar Darah Banyak Tapi Bayi yang Dikandungnya Tidak Keluar ( Keguguran )

Bila Seorang Wanita Hamil Mengalami Goncangan Namun Ia Tidak Tahu Apakah Kandungannya Keguguran atau Tidak, Dalam Keadaan Ia Mengalami Haidh

Hukum Darah yang Menyertai Keguguran Prematur Sebelum Sempurnanya Bentuk Janin dan Setelah Sempurnanya Janin

Hukum Darah yang Mengalir Terus Menerus Dalam Waktu yang Lama Setelah Keguguran

Keguguran Pada Umur Tiga Bulan Kehamilan, Apakah Tetap Wajib Shalat

Hukum Darah yang Keluar Setelah Keluarnya Janin ( Keguguran )

Keguguran Sebelum dan Setelah Terbentuknya Janin

Banyak Mengeluarkan Darah Saat Keguguran

Keguguran Pada Bulan Ketiga dari Masa Kehamilan, Kemudian Setelah Lima Hari Melaksanakan Puasa dan Shalat

Wajibkah Puasa dan Shalat Bagi Wanita yang Mengalami Keguguran

Kapankah Darah Keguguran Prematur Dianggap Darah Nifas

Mengeluarkan Darah Lebih dari Tiga Hari Sebelum Persalinan

Mengeluarkan Darah Lima Hari Sebelum Datangnya Masa Nifas

Mengeluarkan Darah Satu atau Dua Hari Sebelum Persalinan

Kewajiban Wanita Nifas Pada Akhir Masa Nifas

Darah Nifas Mengalir Kembali Setelah Empat Puluh Hari

Hukum Darah Nifas yang Keluar Lagi

Hal-hal yang Mewajibkan Mandi

Hukum Berhadats Kecil Dan Menyentuh Mushaf

Mencium Istri Tidak Membatalkan Wudhu’

Darah Nifas Berhenti Kemudian Kembali Lagi Setelah Empat Puluh Hari

Yang Dibolehkan Bagi Suami Terhadap Istrinya yang Sedang Nifas

Apakah Disyaratkan Empat Puluh Hari untuk Dibolehkannya Mencampuri Istri Setelah Melahirkan

Hukum Membaca Al-Qur’an Tanpa Wudhu’

Boleh Menyentuh Kaset Rekaman Al-Qur’an Bagi Yang Sedang Junub

Bersetubuh Setelah Tiga Puluh Hari Melahirkan

Darah yang Keluar dari Wanita yang Melahirkan Melalui Operasi

Apakah Tubuh Wanita Nifas Menjadi Najis

Apakah Tubuh Wanita Nifas Menjadi Najis

Cara Shalat Wanita yang Terus Mengeluarkan Darah

Seorang Wanita Meninggalkan Shalat Karena Mengeluarkan Darah, Lalu Beberapa Hari Kemudian Ia Mengeluarkan Da-rah Haidh yang Sebenarnya

Setelah Operasi dan Sebelum Masa Haidh Mengeluarkan Darah Hitam, Kemudian Setelah Itu Masa Haidh Datang

Seorang Wanita Telah Berhenti Masa Haidhnya Karena Usianya yang Sudah Lanjut Kemudian Dalam Suatu Perjalanan Ia Mengeluarkan Darah Terus Menerus

Wanita Mengeluarkan Darah yang Bukan Darah Haidh dan Bukan Pula Darah Nifas

Setelah Bersuci dari Haidh yang Biasanya Selama Sem-bilan atau Sepuluh Hari, Keluar Lagi Darah Pada Waktu-waktu yang Tidak Tentu

Di Bulan Ramadhan Mengeluarkan Darah Sedikit yang Terus Berlanjut Sepanjang Bulan

Setelah Nifas Mengeluarkan Darah Sedikit yang Bukan di Masa Haidh

Cara Bersucinya Wanita Mustahadhah

Perbedaan Antara Darah Haidh dan Darah Istihadhah

Penjelasan Tentang Cairan Berwarna Kuning dan Cairan Keruh Serta Hukumnya, Juga Tentang Cairan Putih (Keputihan)

Penggunaan Pil-pil Pencegah Kehamilan Mengakibatkan Timbulnya Cairan Keruh yang Merusak Haidh

Mengeluarkan Cairan Keruh Sehari atau Dua Hari Sebelum Datangnya Masa Haidh

Hukum Cairan Kuning yang Keluar Sehari atau Dua Hari Sebelum Masa Haidh

Meninggalkan Shalat Karena Mengeluarkan Cairan Keruh Sebelum Haidh

Hukum Cairan Kuning yang Keluar dari Wanita Setelah Suci

Mengeluarkan Tetasan Bening yang Berwarna Agak Kuning di Luar Waktu Haidh

Apakah Cairan yang Keluar dari Wanita Itu Najis dan Membatalkan Wudhu

Hukum Orang yang Yakin Bahwa Cairan-cairan Itu Tidak Membatalkan Wudhu

Jika Wanita yang Mengeluarkan Cairan Terus Menerus Itu Berwudhu, Bolehkah Ia Melakukan Shalat Sunat dan Membaca Al-Qur'an

Jika Wanita yang Mengeluarkan Cairan Terus Menerus Itu Berwudhu, Tapi Kemudian Setelah Berwudhu Itu dan Sebelum Shalat Cairan Itu Keluar Lagi

Bolehkah Wanita yang Terus Mengeluarkan Cairan Melakukan Shalat Dhuha Dengan Wudhu Shalat Shubuh

Bolehkah Melakukan Shalat Tahajud Dengan Wudhu Shalat Isya Bagi Wanita yang Terus Mengeluarkan Cairan?

Cukupkah Membasuh Anggota Wudhu Bagi Wanita Yang Terus Mengeluarkan Cairan?

Bagaimana Hukumnya Jika Cairan Itu Mengenai Bagian Tubuh

Tidak Berwudhu Saat Mengeluarkan Cairan Itu Karena Tidak Tahu

Mengapa Tidak Ada Riwayat dari Rasulullah SAW yang Menyatakan Bahwa Cairan yang Keluar dari Wanita Dapat Membatalkan Wudhu, Sementara Para Shahabiyah Sangat Menjaga Cairan yang Keluar ?

Apa Betul Syaikh Ibnu Utsaimin Berpendapat Bahwa Cairan Tidak Membatalkan Wudhu ?

Mengeluarkan Cairan Setelah Mandi Junub dan Setelah Bangun Tidur

Wanita Hamil Mengeluarkan Cairan Sejak Satu Bulan

Cairan Kuning yang Keluar dari Wanita Perawan dan Janda Tanpa Mimpi

Keluarnya Mani Beserta Air Kencing Kemudian Setelah Itu Keluar Mani Tanpa Syahwat

Saya Mengeluarkan Cairan Putih dan Terkadang Cairan Itu Keluar Ketika Saya Sedang Shalat

Hukum Cairan yang Keluar Setetes Demi Setetes

Hukum Membaca Kitab Tafsir Bagi Wanita Haidh

Bagaimana Shalat Orang Yang Mengidap Penyakit Kencing Netes?

Hukum Kencing Berdiri

Panas Matahari Tidak Menghilangkan Najis

Terkena Najis Setelah Berwudhu

Doa Membasuh Muka Pada Saat Berwudhu.

Doa Mandi Junub

Terkena Najis Setelah Berwudhu

Apakah Menyentuh Wanita Membatalkan Wudhu?

Hukum Mimpi (junub) Namun Tidak Keluar Mani

Menyisir Rambut dan Memotong Kuku Saat Haidh

Hukum Berhadats Kecil dan Menyentuh Mushaf


Senyum
Tes Kecerdasan !
Jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu !

Pertanyaan pertama: jika anda sedang mengikuti lomba lari, kamudian anda bisa mendahului pelari yang kedua, maka pada urutan berapakah anda sekarang?????

Jawaban !
jika anda menjawab bahwa anda diurutan pertama
Maka jawaban anda salah
Sebab jika anda mendahului pelari kedua maka anda hanya menggantikan posisinya diurutan kedua tidak menggantikan posisi pelari urutan pertama.

Sekarang soal kedua: tapi jawablah dengan cepat gak pake lama, oke ?

Pertanyaan: jika anda mendahului pelari terakhir, maka anda diurutan …… ????

Jawaban:
Jika jawaban anda adalah terakhir atau sebelum akhir, maka jawaban anda salah

Karena bagaimana mungkin anda mendahului pelari terakhir padahal yang terakhir itu adalah anda !!!?


Fatwa Puasa

Kapan Remaja Putri Diwajibkan untuk Berpuasa?

Remaja Putri Berusia Dua Belas atau Tiga Belas Tahun Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan

Tidak Berpuasa Selama Masa Haidh, dan Setiap Kali Tidak Berpuasa Ia Memberi Makan, Apakah Wajib Qadha Baginya

Istri Saya Hamil dan Mengeluarkan Darah Pada Permulaan Ramadhan

Mendapat Kesucian dari Haidh atau dari Nifas Sebelum Fajar dan Tidak Mandi Kecuali Setelah Fajar

Seorang Wanita Mendapat Kesuciannya dari Nifas Dalam Satu Pekan, Kemudian Ia Berpuasa Bersama Kaum Muslimin, Setelah Itu Darah Tersebut Datang Lagi

Mendapat Kesucian Setelah Tujuh Hari Melahirkan Lalu Berpuasa di Bulan Ramadhan

Setelah Empat Puluh Hari Sejak Melahirkan, Darah yang Keluar Berubah, Apakah Saya Harus Shalat dan Puasa

Melahirkan di Bulan Ramadhan dan Tidak Mengqadha Setelah Bulan Ramadhan Karena Ada Kekhawatiran Pada Bayi, Kemudian Pada Bulan Ramadhan Selanjutnya Ia Melahirkan Lagi

Bagaimana Hukumnya Wanita Hamil Dan Menyusui Jika Tidak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Bagaimana Hukumnya Jika Wanita Menyusui Tidak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Bolehkah Wanita Hamil Tidak Berpuasa

Bagaimana Hukumnya Wanita Hamil yang Tidak Puasa Karena Khawatir Terhadap Janinnya

Meninggalkan Puasa Dengan Sengaja Selama Enam Hari di Bulan Ramadhan Karena Ujian Sekolah

Memaksa Isteri untuk Tidak Berpuasa Dengan Cara Mencampurinya

Memaksa Istri untuk Tidak Berpuasa

Seorang Pria Musafir Tiba di Rumahnya Pada Siang Hari Ramadhan Lalu Ingin Menggauli Istrinya

Apakah Keluar Darah dari yang Hamil Termasuk yang Membatalkan Shaum

Suami Mencium dan Mencumbui Istrinya di Siang Hari Ramadhan

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan -1

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan -2

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan - 3

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -1

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -2

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -3

Menggunakan Inai Pada Rambut Saat Berpuasa

Mengobati Pilek dengan Obat yang Dihirup Melalui Hidung

Apakah Keluarnya Air Ketuban Dapat Membatalkan Puasa

Mengqadha Puasa Bagi yang Tidak Puasa Karena Hamil

Tidak Mampu Mengqadha Puasa

Tidak Berpuasa Karena Sakit Lalu Meninggal Beberapa Hari Setelah Ramadhan

Orang Meninggal yang Mempunyai Tanggungan Puasa

Sekarang Berusia Lima Puluh Tahun, Dua Puluh Tujuh Tahun yang Lalu Tidak Menjalankan Puasa Ramadhan Selama Lima Belas Hari

Beberapa Tahun yang Lalu Tidak Berpuasa Ramadhan Karena Haidh dan Belum Mengqadhanya

Mempunyai Utang Puasa Selama Dua Ratus Hari Karena Ketidaktahuannya dan Sekarang Sedang Sakit

Minum Obat Beberapa Saat Setelah Fajar

Di Depan Keluarganya Ia Berpuasa, Namun Sebenarnya Dengan Cara Sembunyi-sembunyi Ia Tidak Berpuasa Selama Tiga Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan Kedua Telah Datang Tapi Ia Belum Mengqadha Puasa Ramadhan yang Lalu

Tidak Pernah Mengqadha Puasa yang Ditinggalkannya Karena Haidh Sejak Diwajibkan Baginya Berpuasa

Tidak Berpuasa Karena Menyusui Anaknya Dan Belum Mengqadhanya, Kini Anak Itu Telah Berusia Dua Puluh Empat Tahun

Belum Mengqadha Puasa yang Ditinggalkan Pada Dua Tahun Pertama Sejak Menjalankan Puasa Wajib

Menunda Qadha Puasa Hingga

Hikmah dari Diwajibkannya Mengqadha Puasa Tanpa Mengqadha Shalat Bagi Wanita Haidh

Tidak Berpuasa Selama Dua Ramadhan Karena Sakit, Kemudian Pada Ramadhan Ketiga Ia Berpuasa, Apa yang Harus Dilakukan untuk Dua Ramadhan yang Telah Lewat

Meninggalkan Puasa Ramadhan Selama Empat Tahun Karena Gangguan Kejiwaan

Ibu Saya Telah Lanjut Usia, Ia Berpuasa Selama Lima Belas Hari Kemudian Tidak Berpuasa Karena Tak Sanggup Puasa

Mencegah Haidh Agar Bisa Berpuasa

Saya Pernah Bertanya Kepada Seorang Dokter, Ia Mengatakan, Bahwa Pil Pencegah Haidh Itu Tidak Berbahaya

Mengkonsumsi Pil Pencegah Haidh Agar Bisa Berpuasa Bersama Orang-Orang Lainnya

Hukum Mencicipi Makanan Ketika Berpuasa

Mengeluarkan Darah Selama Tiga Tahun, Apa yang Harus Dilakukan di Bulan Ramadhan

Bernadzar untuk Berpuasa Selama Satu Tahun

Hukum Mengisi Bulan Ramadhan Dengan Begadang, Berjalan-jalan di Pasar dan Tidur

Faktor-faktor yang Mendukung Wanita di Bulan Ramadhan

Apa Hukum Berbicara Dengan Seorang Wanita atau Menyentuh Tangannya di Siang Hari Ramadhan

Mengakhirkan Qadha Puasa Ramadhan Hingga Datang Ramadhan Berikutnya.

Berlebihan Dalam Hidangan Buka Puasa

Nilai Sosial Puasa

Apa Yang Lazim Dan Yang Wajib Dilakukan Orang Yang Berpuasa?

Tetesan Obat Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Mencampuri Isteri Pada Hari yang Diragukan

Memberi Makan Kaum Miskin Sebagai Pengganti Puasa Orang Lanjut Usia

Orang yang Tidak Mampu Berpuasa

Terapi di Bulan Ramadhan

Berbukanya Musafir

Berbukanya Wanita Hamil dan Wanita yang Menyusui

Onani/Masturbasi dan Bersetubuh di Siang Bulan Ramadhan

Hukum Darah yang Keluar dari Orang yang Sedang Berpuasa

Masih makan dan minum saat fajar karena ia tidak tahu.

Menonton Televisi Bagi yang Berpuasa

Seorang Musafir Tidak Berpuasa Lalu Ia Memaksa Isterinya yang Sedang Berpuasa untuk Berhubungan Badan

Wajib Puasa Bagi Wanita yang Telah Haidh

Bila Seorang Wanita Melanjutkan Puasanya Kendatipun Keluar Darah Haidh

Mengqadha’ Puasa Beberapa Tahun

Menyepelekan Puasa Sejak Pertama Kali Mengalami Haidh

Berbuka Karena Kesibukannya Dalam Bangunan dan Persiapan Nikah

Orang yang Meninggal di Bulan Ramadhan Tidak Wajib Mengqadha Sisa Harinya

Puasa dan Terapi

Sekitar Nadzar Puasa

Bertekad Puasa Tiga Hari (Tgl 13, 14, 15)

Puasa Pada Hari Sabtu

Hukum Puasanya Orang Yang Tidak Shalat Tarawih

Hukum Mencium Bagi yang Berpuasa

Darah yang Merusak Puasa

Hukum Berbekam Bagi yang Berpuasa dan Hukum Keluarnya Darah

Meninggal Pada Bulan Ramadhan

Terlihatnya Hilal (Bulan) Ramadhan Atau Syawwal di Suatu Negara Tidak Mengharuskan Negara-Negara Lain Mengikutinya

Tidur Sepanjang Hari Ketika Puasa

Berkumur Sampai Airnya Masuk ke Tenggorokan

Hukum Menggunakan Minyak Wangi di Siang Bulan Ramadhan

Makan Karena Lupa Ketika Puasa

Banyak Mandi Ketika Puasa

Tidak Mengqadha Puasa Karena Menghawatirkan Bayinya

Laksanakan Puasa Qadha Lebih Dulu

Panjangnya Malam dan Siang Saat Ramadhan

Negara yang Terlambat Terbenamnya Matahari

Anak Kecil Tidak Wajib Puasa Tapi Disuruh Melaksanakannya

Berbuka Berdasarkan Pemberitahuan Penyiar

Puasa Wishal

Hukum “Hidangan Orang Tua”

I’tikaf dan Syaratnya

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh Atau Beberapa Saat Setelahnya

Tanda Subuh Adalah Terbitnya Fajar

Berpedoman Pada Ru’yat (Penglihatan) Biasa

Puasa Berdasarkan Satu Ru’yat (Penglihatan)

Minum Karena Tidak Tahu Sudah Subuh

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Mag Dan Puasa

Jika Seorang Wanita Suci Setelah Subuh, Maka Ia Harus Berpuasa Dan Mengqadha’

Puasa Dan Junub

Puasanya Orang Yang Meninggalkan Shalat. Berpuasa Tapi Tidak Shalat

Bersetubuh Di Siang Hari Ramadhan Ketika Safar

Sahur Setelah Subuh

Minum Setelah Adzan Subuh

Minum Ketika Adzan Subuh

Suntikan Di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah Dari Orang Yang Sedang Berpuasa

Hukum Cuci Darah Bagi Yang Berpuasa

Hukum Menggunakan Krim Kulit

Hukum Menggunakan Inhaler Bagi Yang Berpuasa

Apakah Debu Membatalkan Puasa?

Hukum Orang Yang Puasa Dan Shalat Hanya Pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang Yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menggunakan Siwak Di Bulan Ramadhan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Berpuasa Setelah Tergelincirnya Matahari

Apakah Tanggalnya Gigi Geraham Orang Yang Sedang Berpuasa Membatalkan Puasanya?

Hukum Berenang Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan Oleh Orang Yang Sedang Berpuasa

Menunda Qadha’ Puasa Hingga Tiba Ramadhan Berikutnya

Menghadiahkan Pahala Puasa Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Orang Yang Meninggal Dengan Menanggung Qadha’ Puasa

Apakah orang yang meninggal dengan menanggung utang qadha’ puasa boleh dipuasakan untuknya (diqadha’kan)?

Hukum Mengqadha Enam Hari Puasa Syawwal

Mengqadha Enam Hari Puasa Ramadhan di Bulan Syawwal, Apakah Mendapat Pahala Puasa Syawwal Enam Hari

Apakah Suami Berhak untuk Melarang Istrinya Berpuasa Sunat

Hukum Puasa Sunnah Bagi Wanita Bersuami

Hukum Zakat Yang Diserahkan Ke Lembaga Zakat Atau Instansi Pemerintah

Wajibnya Zakat Pada Perhiasan Wanita Yang Digunakan Sebagai Pehiasan Atau Dipinjamkan, Baik Berupa Emas Maupun Perak

Wajibnya Zakat Pada Perhiasan Wanita Jika Mencapai Nishab Dan Tidak Diproyeksikan Untuk Perdagangan

Apakah Seorang Wanita Harus Menggabungkan Perhiasan Putri-Putrinya Ketika Hendak Mengeluarkan Zakat Perhiasannya?

Apa Hukum Zakat Perhiasan Yang Dikenakan

Hukum Buka Warung Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Lupa Meniatkan Puasa Bulan Syawwal Dari Sejak Malam Hari, Sah Tidak?

BAGAIMANA MENENTUKAN AWAL PUASA

HIKMAH DIWAJIBKAN MENGQADHA PUASA TETAPI TIDAK MENGQADHA SHALAT

BAGAIMANA PUASA YANG BENAR?

NIAT BERBUKA,TAPI BELUM MAKAN DAN MINUM APAKAH MEMBATALKAN PUASA?

beberapa tanda Lailatul Qadr

Puasa Muharram dan 'Asyura

Nilai Sosial Puasa

Apa Yang Lazim Dan Yang Wajib Dilakukan Orang Yang Berpuasa

Tetesan Air Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Berlebihan Dalam Hidangan Buka Puasa

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh Atau Beberapa Saat Setelahnya

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Mag Dan Puasa

Bersetubuh Di Siang Hari Ramadhan Ketika Safar

Suntikan Di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah Dari Orang Yang Sedang Berpuasa

Hukum Berenang Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan Oleh Orang Yang Sedang Berpuasa

HUKUM ORANG YANG PUASA TETAPI TIDAK SHOLAT

Meninggal Pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang Yang Mengakhirkan Qadha Puasa Hingga Datang Ramadhan Berikutnya

Perbedaan Ru-yah

Shaum (Berpuasa) Berdasarkan Hisab.

Hukum Puasa Bagi Orang Yang Melanjutkan Makan Sahurnya Setelah Adzan?

Hukum Shiam (Puasa) Yang Dilakukan Pada Masa Nifas.

Mengqadha Shiyam (Puasa) Yang Telah Terlupakan Selama Sepuluh Tahun

Bolehkah Membatalkan Shiyam (Puasa) Yang Diqhadha?

Kafarat Bagi Orang Yang Mengumpuli Istrinya Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Mengqadha Shiyam Yang Terlupakan Jumlahnya

Beberapa Permasalahan Wanita Dalam Melakukan Shiyam.

Penentuan Hari dan Shiyam (Puasa) Arafah Pada Tiap Negara

Bid’ahkah Puasa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah ?

Hisab Dijadikan Acuan Dalam Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan

Masalah-Masalah Yang Berkaitan Dengan Niat Dalam Melaksanakan Shiyam (Puasa)

Makan Sahur Ketika Fajar Terbit Tanpa Disadari

Air Yang Masuk Ke Tenggorokan Tanpa Sengaja Ketika Berwudhu

KADAR FIDYAH BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU BERPUASA KARENA TUA ATAU SAKIT

Memakai Obat Mata Dan Telinga Ketika Berpuasa

Permasalahan-Permasalahan Yang Berkaitan Dengan I'tikaf

Apakah Ada Perselisihan Pendapat Tentang Dianjurkannya Puasa Di Sembilan Hari Awal Bulan Dzulhijah

Menyikapi Dua Hadits Yang Bertentanggan Dalam Masalah Puasa 1-9 Dzulhijjah

Hukum Tidak Berpuasa Karena Alasan Pekerjaan

Hukum tetap berpuasa selama masa haidh karena tidak tahu

Menelan Pil Pencegah Haid

Apakah malam lailatul qadar jatuh pada malam ke-27 dari bulan Ramadhan

Hukum mengakhirkan qadha puasa Ramadhan sebelumnya sampai memasuki bulan Ramadhan yang baru?

Orang Yang Meninggal Dengan Menanggung Qadha' Puasa

Antara Berbuka atau Berpuasa Saat Safar (Bepergian)

Jika Terjadi Perbedaan Hari Arafah

Jika Puasa Arafah Jatuh Pada Hari Sabtu..?

Berpuasa Tapi Meninggalkan Shalat

Antusias Ibadah Saat Ramadhan Saja

Kesalahan Sebagian Muda-Mudi Saat Puasa

Apa yang Lazim dan yang Wajib Dilakukan Orang yang Berpuasa?

Tetesan Obat Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh atau Beberapa Saat Setelahnya

Tanda Subuh adalah Terbitnya Fajar

Berpedoman pada Ru'yah [Penglihatan] Semata

Puasa Berdasarkan Satu Ru'yah [Penglihatan]

Minum Karena Tidak Tahu Sudah Subuh

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Maag dan Puasa

Jika Seorang Wanita Suci Setelah Shubuh, maka Ia Harus Berpuasa dan Mengqadha'

Puasa dan Junub

Puasanya Orang yang Meninggalkan Shalat. Berpuasa Tapi Tidak Shalat

Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan ketika Safar

Sahur Setelah Subuh

Minum Setelah Adzan Subuh

Minum ketika Adzan Subuh

Suntikan di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah dari Orang yang Sedang Berpuasa

Hukum Cuci Darah bagi yang Berpuasa

Hukum Menggunakan Krim Kulit

Hukum Menggunakan Inhaler bagi yang Berpuasa

Apakah Debu Membatalkan Puasa?

Hukum Orang yang Puasa dan Shalat Hanya pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menggunakan Siwak di Bulan Ramadhan

Hukum Bersiwak bagi yang Berpuasa Setelah Tergelincirnya Matahari

Apakah Tanggalnya Gigi Geraham Orang yang Sedang Berpuasa Membatalkan Puasanya?

Hukum Berenang bagi Orang yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan oleh Orang yang Sedang Berpuasa

Menunda Qadha Puasa Hingga Tiba Ramadhan Berikutnya

Menghadiahkan Pahala Puasa untuk Orang yang Sudah Meninggal

Orang yang Meninggal dengan Menanggung Qadha Puasa

Apa Petunjuk Rasul dan Para Sahabat di Bulan Ramadhan ?

Keadaan Para Sahabat di Musim-musim Kebaikan

Makna Berpuasa Karena Iman dan Mengharap Pahala

Hal-hal yang Hendaknya Dilakukan Orang yang Berpuasa

Sebelum Rakaat Terakhir Shalat Witir Berniat Puasa

Banyak Berbicara Saat Berpuasa


Puasa Asyura Terlewatkan Karena Lupa


Kajian Ramadhan

Menyambut Bulan Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan

Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan

Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan Ramadhan...!

Panduan Ringkas Puasa Ramadhan

Hikmah dan Manfa'at Puasa

Qiyam Ramadhan

Adab Shalat Tarawih Bagi Wanita

Nuzulul Qur'an Sebagai Peringatan atau Pelajaran

I'tikaf Hukum dan Keutamaanya

Menggapai Lailatul Qadar

Ramadhan Bersama al-Qur'an

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (1)

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (2)

Zakat Fitrah

Kebahagiaan Bersama Iedul Fithri

Ramadhan Telah Berlalu

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal

Waspada Terhadap Hadits-Hadits Dha'if (Lemah) Seputar Ramadhan


Fatwa Haji & Qurban

Apa hikmah thawaf(disekitar Ka'bah)? Apakah hikmah mencium Hajar Aswad adalah tabarruk (memohon barakah) kepadanya?

Disyari'atkannya menyembelih hewan qurban

Hukum menyembelih hewan qurban dan cara membagikan dagingnya

Mana yang lebih utama, berqurban dengan menyembelih sapi atau domba?

Menyembelih seekor sapi untuk tujuh orang

Seekor unta untuk satu orang

Umur hewan qurban

Hewan Yang Tidak Sah Dijadikan Hewan Qurban

Berqurban dengan harga hewan qurban

Penerima daging hewan qurban

Membagikan hewan qurban kepada orang kafir

Menyembelih sebelum Imam menyembelih

Barang siapa ingin berqurban, maka janganlah mengambil(memotong) rambut dan kukunya

Hukum wanita yang melakukan haji tanpa mahram

Hukum orang yang ingin melakukan haji namun masih memiliki hutang

Mahram Tidak Sanggup Mendampingi Dalam Ibadah Haji

Wanita Yang Mengaku Islam Ingin Menunaikan Haji

Apakah Suami Seorang Perempuan Bisa Menjadi Mahram Bagi Bibi Perempuan Tersebut

Wanita Ingin Haji Didampingi Anak Laki-Lakinya Yang Belum Baligh

Pergi Haji Hanya Ditemani Wanita Yang Dipercaya

Mahram Wanita Meninggal Pada Saat Ibadah Haji

Izin Suami Untuk Pergi Haji

Hukum Haji Bagi Wanita Tidak Mendapat Izin Dari Suaminya

Biaya Haji Ditanggung Wanita

Mengganti Haji Wanita Tua Lagi Buta

Wanita Haji Bersama Lelaki Yang Bukan Mahram

Wanita Pergi Haji Bersama Lelaki Shalih Yang Disertai Keluarganya

Seorang Wanita Mendatangkan Ibunya Untuk Diajak Pergi Haji

Anak Laki-Laki Yang Sudah Mumayyiz Menjadi Mahram

Wanita Pergi Haji Dengan Harta Suaminya

Wanita Haid Melewati Miqat Dengan Tidak Ihram

Puasa di Jeddah Lalu Berihram Haji Tanggal Delapan

Wanita Niat Haji Tamattu', Kemudian Tidak Memungkinkan Thawaf Dan Sa'i Kemudian Dia Menuju Ke Mina Dan Arafah

Mencium Hajar Aswad Pada Waktu Mulai Thawaf

Wanita Shalat di Belakang Maqam Ibrahim

Wanita Mendaki Shafa dan Marwah

Apakah lari-lari kecil pada tiga putaran pertama dari thawaf qudum khusus bagi laki-laki saja

Apakah Wanita Mempercepat Sa'i Tatkala Berada

Wanita Menyesal Karena Berumrah, Tapi Tidak Men-ziarahi Makam Rasul

Wanita Mencium Hajar Aswad

Wanita Keluar Dari Muzdalifah

Wanita Mencukur Rambut Pada Saat Haji Dan Umrah

Bentuk Pakaian Ihram Bagi Wanita

Wanita Telah Menyelesaikan Semua Manasik Haji Kecuali Melempar Jumrah Karena Punya Anak Kecil

Wakil Dalam Melempar Jumrah

Wanita Telah Selesai Dari Seluruh Manasik Kecuali Menggunting Rambut

Thawaf Ifadhah Diganti Dengan Thawaf Wada'

Hikmah Dilarang Mengenakan Pakaian Berjahit Saat Ihram

Melaksanakan Ibadah Haji Tanpa Ihram

Menggauli Istri Disaat Ibadah Haji

Menggauli Istri Setelah Tahallul Awal

Wanita Haid Tinggal di Jeddah Sebelum Thawaf Ifadhah dan Thawaf Wada' Setelah Suci Digauli Suaminya

Wanita Meletakkan Kayu atau Pengikat Untuk Mengangkat Jilbab Dari Wajahnya

Rambut Kepala Rontok Dengan Sendirinya

Wanita Pulang ke Negerinya Sebelum Thawaf Ifadhah

Pakaian Ihram Wanita Dan Hukum Mengenakan Cadar dan Sarung Tangan

Hukum Sarung Tangan Dan Kaos Kaki Saat Ihram

Hukum Mengenakan Purdah Dan Masker Saat Ihram

Hukum Membuka Wajah Dan Telapak Tangan

Menggauli Istri Setelah Selesai Ihram

Hukum Ihram Disaat Haid

Wanita Berihram Dari Miqat Sebelum Suci

Wanita Ihram Bersama Suaminya Dalam Keadaan Haid dan Tatkala Ia Telah Suci, Ia Umrah Sendirian

Wanita Dalam Kondisi Haid Dan Nifas Saat Akan Ihram

Ihram Dari Sail Dalam Keadaan Haid Lalu Pergi ke Jeddah dan Setelah Suci Menyempurnakan Ibadah Haji

Pemalsuan Pasport Tidak Mempengaruhi Keshahan Ibadah Haji

Fadhilah Ibadah Haji Itu Sangat Besar

Tidak Wajib Melakukan Ibadah Haji Kecuali Orang Yang Mampu

Suatu Masalah Penting Bagi Orang Yang Thawaf

Setiap Orang Dari Anda Wajib Bayar Fidyah

Anda Mempunyai Dua Pilihan

Tidak Apa-Apa Istirahat Sejenak Di Waktu Thawaf

Shalat Sunnat Dua Rakaat Thawaf Boleh Di Lakukan Di Setiap Masjid

Hajinya Orang Yang Meninggalkan Shalat

Berihram Dengan Dua Haji Atau Dua Umrah Tidak Boleh?

Perempuan Haid Sebelum Melaksanakan Thawaf Ifadhah Dan Tidak Bisa Menunggu Hingga Suci

Hukum Melontar Dengan Kerikil Bekas Pakai

Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Orang Yang Berkesempatan Menunaikan Ibadah Haji?

Ketaatan-Ketaatan Itu Mempunyai Ciri Yang Tampak Pada Pelakunya

Kewajiban Orang Yang Telah Kembali Ke Kampung Halamannya Terhadap Keluarganya Seusai Melaksanakan Ibadah Haji

Perempuan Telah Berniat Padahal Ia Sedang Haid Atau Nifas

Menghajikan Orang Tua (Ayah) Dengan Harta Yang Telah Diwasiatkan

Melaksanakan Haji Dibiayai Suatu Yayasan

Menunaikan Ibadah Haji Dengan Hutang Atau Kredit

Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya Yang Meliputi Seluruh Tubuh

Mendahulukan Sa’i Daripada Thawaf

Cukur Rambut Itu Gugur Bagi Orang Yang Berkepala Botak (Tidak Berambut)

Harus Melakukan Thawaf Wada’ (Perpisahan) Jika Kepulangannya Tertunda Di Mekkah

Hukum Melontar Jumroh Aqabah Di Malam Hari

Sanggahan Terhadap Orang Yang Berpendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Ini Termasuk Sunnah Yang Dilupakan

Tutuplah Kepala Anda... Anda Wajib Bayar Fidyah

Sa’i Itu Adalah Salah Satu Rukun Haji

Nabi Tidak Pernah Menentukan Do’a Khusus Untuk Thawaf

Tidak Ada Kewajiban Bagi Anda

Yang Wajib Adalah Tinggal Di Perkemahan Paling Akhir

Inilah Hari-Hari Tasyriq

Ini Adalah Maksiat Besar

Bagi Orang Yang Akan Menunaikan Ibadah Haji Atau Umrah Wajib Mempelajari Hukum-Hukumnya

Keteladanan Itu Ada Pada Rasulullah

Saat Thawaf atau Sa'i Afdhalnya Adalah Menyibukkan Diri Dengan Dzikir

Hukumnya Berbeda, Tergantung Kepada Perbedaan jenis Iddah

Anda Wajib Bertobat Kepada Allah Dan Mengulangi Thawaf

Anda Wajib Menundukkan Pandangan

Thawaf Wada’ Itu Adalah Nusuk Wajib

Tersentuh Tubuh Wanita Tidak Membatalkan Thawaf

Tidak Boleh Bagi Jama’ah Haji Keluar Ke Jeddah Pada Hari ‘Idul Adha

Bagi Orang Yang Sehat Tidak Boleh Mewakilkan Di Dalam Melontar Jumroh

Jama’ah Haji Pergi Ke Jeddah

Seputar Sa’i Dan Thawaf

Hukum Melontar Jumroh Pada Hari-Hari Tasyriq Sekaligus

Tidak Mabit Di Muzdalifah Apakah Mewajibkan Hadyu?

Waktu Melontar Jumroh ‘Aqabah

Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf

Hak Allah Lebih Penting Daripada Hak Suami

Larangan-Larangan Ihram

Menggunakan Pil Pencegah Haid Untuk Ibadah Haji

Hikmah Di Balik Mencium Hajar Aswad

Hukum Meletakkan Surat Pada Kelambu Ka’bah Dan Menujukannya Kepada Rasulullah a Atau Selain Beliau

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah Tanpa Didampingi Mahramnya

An-Nusuk dan Macam-macamnya

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah Tanpa Didampingi Mahramnya

Hukum Ibadah Haji

Hukum Ibadah Umrah

Kewajiban Melaksanakan Ibadah Haji Itu Segera, Ataukah Dapat Ditunda

Syarat Wajib Haji dan Umrah

Syarat Ijza’ (Tertunaikannya Kewajiban) di Dalam Melaksanakan Ibadah Haji

Etika Bepergian untuk Menunaikan Haji

Apa yang Harus Dipersiapkan Oleh Seorang Muslim untuk Menunaikan Haji dan Umrah?

Mempersiapkan Diri Dengan Taqwa

Waktu Musim Haji

Hukum Melakukan Ihram Haji Sebelum Ketentuan Waktunya Tiba

Penjelasan Tentang Miqat Haji (Tempat-tempat Berihram)

Hukum Berihram Sebelum Sampai di Tempat Ihram (Miqat)

Hukum Orang yang Melalui Miqat Dengan Tidak Berihram

Perbedaan Antara Ihram Sebagai Kewajiban dan Ihram Sebagai Rukun Haji

Hukum Melafalkan Niat di Saat Berihram

Tata Cara Berihramnya Orang yang Datang ke Mekkah Melalui Udara

Tata Cara Melakukan Ibadah Haji

Rukun Umrah

Rukun Haji

Hukum Meninggalkan Salah Satu Rukun Haji atau Umrah

Kewajiban-kewajiban Haji

Hukum Mengabaikan Salah Satu dari Kewajiban Haji atau Umrah

Cara Menunaikan Haji Qiran

Hukum Melakukan Umrah Sesudah Beribadah Haji

Hukum Berpindah Niat dari Satu Bentuk Ibadah Haji ke Bentuk Ibdah Haji yang Lain

Hukum dan Ketentuan-ketentuan Mewakilkan Kepada Orang Lain di Dalam Menunaikan Haji

Syarat Seorang Pengganti Dalam Menunaikan Ibadah Haji

Mencari Uang Dengan Cara Menghajikan Orang Lain yang Niatnya Hanya Mencari Uang Semata

Apakah Orang yang Mengerjakan Haji untuk Orang Lain Mendapat Pahala Sebagian Amalan Haji?

Arti Mewakili Sebagian Amalan Haji

Mengkiaskan Perwakilan Dalam Melontar Kepada Amalan/ Manasik Haji Lainnya

Tidak Mampu Menyempurnakan Salah Satu Manasik, Apa yang Harus Dilakukan?

Hukum Orang yang Wafat di Saat Sedang Ihram Menunaikan Manasik

Cara Bersyarat Jika Tak mampu Menyempurnakan Amalan Haji

Kalimat Bersyarat

Pantangan Ihram

Hukum Meletakkan Sesuatu yang Menempel di Kepala Orang yang Sedang Ihram

Perbedaan Antara Niqab dengan Burqa’

Bagaimana Cara Wanita yang Sedang Berihram Menutup Wajahnya di Hadapan Laki-Laki

Haji Yang Bagaimana Yang Dapat Menghapus Dosa Itu?

Berkurban Untuk Mayit, Bolehkah?

Mengucapkan NIAT Ketika BERQURBAN

Menyembelih Kurban Bagi Seorang Yang Melaksanakan Haji Untuk Orang Lain

Tuntunan Melaksanakan Ibadah Haji

Manusia Berhaji Sebelum Kedatangan Islam

Hukum Berkurban dan Berserikat dalam Berkurban

Mengulangi Haji dan Umrah


Kurban Satu Ekor Kambing untuk Dua Orang Saudara Sekandung dalam Satu Rumah

Apabila Hari Arafah Berbeda

 
YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810 Jakarta Selatan - Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326. e-mail: info@alsofwah.or.id | website: www.alsofwah.or.id | Member Info Al-Sofwa
Artikel yang dimuat di situs ini boleh dicopy & diperbanyak dengan syarat mencantumkan sumber: http://alsofwah.or.id serta tidak untuk komersil.